Gerimis bukan menangis. Hanya mencoba menyentuh hijaunya rumput. Mengakrabkan diri dengan embun, salah satu cikal bakalnya air hujan. Menikmati rasa tergelincir dari kuncup - kuncup mawar. Dan membulat di ujung - ujung bunga desember. Gerimis bukan kesedihan. Melainkan kedamaian. Dia tak menghentikan kicauan burung atau kokok ayam. Gerimis adalah senyum dan tawa dari bocah - bocah desa yang berebut payung dengan saudaranya. Dari bapak - bapaknya yang duduk santai, memandang keluar sambil minum kopi. Gerimis berarti bagi bayi yang di peluk hangat oleh ibu. Gerimis adalah nyanyian alam. Satu dalam seribu nyanyian alam. Hanya mencoba membantu matahari untuk beristirahat sejenak.
Postingan ini adalah postingan lama dari blog-blog Nin terdahulu (emang punya berapa blog?). Gak tau, seneng aja dengan postingan yang satu ini, meski saat aku mempostingnya untuk kesekian kali pagi ini bukanlah pagi yang gerimis.
Senin, 20 April 2009
Gerimis di Pagi Hari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar