Minggu, 08 Juni 2008

It's Real Bro!


It’s real bro`! inilah yang ada, kenyataanya antara antara aku dan kamu ada batasan jarak dan waktu. Ada batasan keadaan yang mungkin tak mungkin kita dobrak begitu saja. Ada dia dan mereka dihidupmu, begitu juga aku. Yang maya terkalahkan oleh realita.

It’s real bro`! pada akhirnya masing – masing dari ktia, sampai pada salah satu fase kehidupan anak manusia. Menyanding dengan seseorang yang selama ini kita cari. Aku membentuk koloni, kamu membentuk koloni. Yang menjadi pertanyaan, bilakah kita semua seperti dulu?

Harapku kita bisa lebih dari itu.




Baca Selengkapnya...

Ayo Bangkit Dari Luka (Would You Be Happier...)

Cinta ditolak? (he..he.. tidak sedang menyindir lhooo) Cinta bertepuk sebelah tangan? (Yang ini juga tidak bermaksud membuka luka lama). Pokoknya apapun yang berhubungan dengan sesuatu di dada kiri kita yang bikin kita jadi semakin kreatif (menurut peneliti, orang – orang yang merasa kecewa, frustsi atau down lebih kreatif). Sedih tentu boleh, banyak warna dalam pelangi, banyak rasa dalam hidup, namun mendung tak boleh lama – lama bergelayut.

1. Sadar Posisi

Ingatlah kenyataan bahwa orang lain memiliki perasaan yang sama dengan kita. Seandainya dia membalas perhatian ktia sekalipun, itu semata – mata dilandasi perasan iba atau sayang kepada sesama. Pikirkan baik – baik bila kita berada diposisinya.

Cinta tak akan terbit dari rasa kasihan bukan?

Memang sakit melihat orang yang ktia cintai sedang berbahagia dengan orang lain, tetapi akan lebih menyakitkan lagi bila orang yang kita cintai tidak berbahagia dengan kita.

2.

Jangan Menyalahakan Diri

“Aku memang tak pantas mendapatkan perhatiannya, aku tidak lebih baik dari seseorang yang sesungguhnya dia cintai”

Ssssh..... ngomong apaan seee? Ucapan yang sering muncul di benak kita itu hanya akan menghancurkan diri sendiri. So buang jauh – jauh pikiran yang tak berguna.

Hidup ini singkat, maka jangan kau persingkat lagi dengan bersedih.

3. Bicara dengan Orang – Orang Terdekat

Inilah saat yang tepat untuk berbagi rasa dengan mereka, yang memahami perasaan kita. Bisa jadi mereka adalah guru yang memperkaya pengetahuan ktia tentang hidup (dan cinta tentunya). Atau tuangkan perasaan kita dibuku harian. Yang pasti, kesedihan bukanlah alasan yang tepat untuk tidak menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Akan ada orang lain yang mencabut anak panah itu, mengobati luka dan mengembalikan kehidupan dan senyumanmu.

4. Sibukkan Diri

Lakukan kegiatan atau hobi yang membuat kita mengalihkan pikiran dari “luka” itu.

Kerja adalah wujud cinta yang ternyatakan

5. Konsumsi Makanan dan Minuman yang Mengandung Gula

Ini nich! Tanpa perlu ditawari lagi, aku pasti doyan. Yang murah – murah aja (Lagie swan lake – raisin juga boleh) sapa mo beliin?!

Katanya (siapa) makanan dan minuman yang mengandung gula bisa mereparasi mood kita yang jelek. Dengan catatan selama kita tahu takarannya. Bila tidak, penyakit gula menanti Anda he...he..

Hidup ini terasa manis bila kita bisa menikmatinya

6. Buka Lembaran Baru

Lembar itu bukan lembar terakhir untuk kita. Dan kecewa itu manusiawi, bukankah Allah SWt menciptakan kelenjar air mata dengan salah satu tujuannya adalah sebagai media ekspresi ketika kita bersedih? Namun jangan biarkan itu berlarut – larut. Bersiaplah untuk melepas masa berkabung kita dengan memantapkan langkah menjemput cita dan harapan baru

Semagnat yang ada diri ktia adalah aset yang berharga

7. Jangan Terlalu Obsesif

Jangan pernah mencoba melupakannya!

Karena hal itu hanya akan membuat kita semakin terluka. Ingatlah! Kebahagiaan tetap bisa kita ciptakan tanpa cintanya.

Tak ada yang membuat kita berhenti mengagumi segalanya, kecuali Allah Ta’ala

8. Tersenyumlah

Karena senyum itu sedekah, membuat suasana lebih cerah, senyum menghangatkan hati, senyum bisa menjalin tali persahbatan (selama senyumnya tidak kelewatan). Tunggu apalagi? Tersenyumlah dari sekarang! Mudah – mudahan luka kita akan lebih cepat sembuh. Jangan lupa untuk tersenyum.

Jangan menunggu untuk menjadi orang yang bahagia jika hanya untuk tersenyum. Tersenyumlah agar engkau menjadi orang yang bahagia.

Keep in touch friends!

- Qoirina –

(dari berbagai sumber)


Baca Selengkapnya...

Kamis, 05 Juni 2008

Cinta Kasih

Kasih itu biru...., redup... namun menghangatkan....

Kata cinta selain mengandung unsur perasaan aktif juga menyatakan tindakan yang aktif. Cinta sama dengan kasih sayang, sehingga jika seseorang mencintai orang lain, maka orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Dalam kehidupan manusia, cinta memegang peranan yang penting, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Begitu pula cinta merupakan pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya dan berpegang teguh pada syariatNya.

Manusia mempunyai banyak lambang tentang cinta. Lambang itu berupa bau bunga, warna / cium tangan. Seperti dikatakan oleh filsuf Islam, Al Kindi:

“Jika bau bunga sedap malam dicampur dengan bau mawar, akan lahir bau baru yang bisa membangkitkan perasaan cinta dan bangga.”

Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata – kata. Ia memiliki daya luar biasa pada diri manusia serta melekat dengan kuat. Cinta dapat sekonyong – konyong muncul dan hilang sama sekali atau terus tumbuh seperti cinta orangtua terhadap anaknya. Cinta dapat dilukiskan seperti memberi bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk menyatakan eksistensi dirinya atau aktualisasi dirinya kepada orang lain.

Perhatian kita secara pribadi terhadap orang – orang yang paling dekat dengan kita mampu membuat kita bermoral. Persahabatan dijalin dalam bentuk pengalaman mungkin karena kesamaan tujuan, profesi dan sebagainya. Inti persahabatan yaitu adanya kesediaan untuk saling berkorban, bukan dalam konteks materi, tapi lebih dari itu, yaitu berupa nilai – nilai kemanusiaan dan seterusnya. Persahabatan juga dapat terjalin karena dalam situasi yang sama dalam konteks hubungan sosial atau pandangan yang sama atau jalan pikiran yang sama dalam menghadapi suatu kehidupan. Persahabatan pun dapat merenggang karena adanya perbedaan dalam berbagai segi (yang merintis persahabatan). Bahkan sampai pada taraf konflik kalau perbedaan segi – segi tersebut sangat tajam.

- Hingga pada satu titik yang tak bisa kita lawan -



Baca Selengkapnya...

Selasa, 03 Juni 2008

Ketika Kita Menjadi Bagian yang Tersisihkan

Setiap orang memiliki irama hidup yang berbeda - beda

Aku merapatkan baju hangat merah marun pemberian calon suamiku. Dengan hati - hati kusibak beberapa tanaman liar yang menyembulkan bunga kuning berkelopak empat yang tumbuh di sisi kanan kiri jalan setapak menuju kali. Mempercepat langkah di area pematang sawah ternyata bukan hal yang mudah. Namun bila itu tak kulakukan, kerumunan pedagang dan pembeli di Pasar Kliwon sana akan segera berakhir.
Perjalanan pagi kemarin menjadi renungan buatku. Betapa kini aku telah mendapati hidup serta menemui manusia - manusia baru. Bukan berarti aku telah melupakan yang lalu. Atau mungkinkah aku yang dilupakan?
Dulu burung - burung berkenan hinggap, berayun di lengkungan daun jagung. Rumah laba - laba menghiasan ruangan di sana - sini. Bukan karena diminta pergi, mungkin karena bosan pada tempat yang sering disinggahi.
Tak mengapa, lengkungan daun jagung akan selalu merindukan lompatan lincah burung - burung kecil diatasnya, sudut - sudut ruangan akan selalu membuka tangannya untuk rumah laba - laba yang membuat kumuh. Bagian - bagian kecil yang tersisihkan itu pada akhirnya hanya terpaku pada rasa pasrah dan rindu.
Dan embun rumput kolonjono menggelitik kakiku memberi semangat baru

-Percayalah! Kebahagiaan adalah seperti mawar yang ditanam. Tidak langsung berbunga begitu ditanam, pasti dia akan tumbuh -




Baca Selengkapnya...

Jumat, 30 Mei 2008

Mati Lampu Atau Mati Listrik?

ketika ruangan terdengar berisik karena suara mesin pencetak hasil dari pekerjaan dari komputer bekerja, tiba - tiba semua menjadi hening. "Waa.... malah mati listriknya" teriak salah seorang pengunjung.

"Mati lampu tho mbak?" tanya pengunjung yang baru datang.

Mati lampu itu sebenarnya salah. Dari dulu lampu juga sudah mati karena lampu adalah benda mati. Lalu kata yang tepat? Pemadaman aliran listrik barangkali adalah kata yang pas untuk keadaan yang demikian, meski pada kenyataannya masyarakat disekitar tempatku tinggal kata mati lampu atau mati listrik sudah cukup populer.

Coba saja kalau ada yang tanya "Mbak bisa minta tolong untuk menyalin ini?" lalu aku jawab "Wah maaf pak, sedang ada pemadaman aliran listrik" pastinya mereka butuh waktu lama untuk menangkap maknanya.
jadi

Mati lampu, mati listrik, atau pemadaman aliran listrik?

Apapun itu, sama - sama mengartikan bahwa aku tidak bisa melanjutkan pekerjaanku yang menumpuk.

Kunci rejeki adalah berusaha, diiringi dengan istighfar dan ketakwaan.



Baca Selengkapnya...

Senin, 19 Mei 2008

LEK KHUDORI'KU( Semoga rasa sayangku tetap terjaga semata karenanNya)

Aku menamakannya Lek Khudori (meski kupanggil dalam hati). dialah kurasa yang kurang lebih 3 tahun ini kucari. Sosok seorang Lek Khudori. Mungkin aku terlalu muluk, terobsesi (atau entah apalah namanya) dengan novel karya Abidah El Qalielqy (Perempuan Berkalung Sorban). Tapi terlepas dari semua itu, ada perasaan yang benar - benar nyaman didalam hatiku. Sementara yang lain hanya atua aku menghormatinya seperti sebutan yang kupanggilkan untuknya. Bahkan tak pernah sekelumitpun kata terucap mewakili perasaanku (meski itu kuucapkan disaat aku sendiri).

Aku telah terikat apda seubah janji dengan seseorang, tapi aku bukanlah orang yang mudah memungkiri perasaan. Aku tak ingin melawan rasa. Kau tau? Aku begitu bahagia sekali ketika Lek Khudori'ku memberi kabar via sms, bahwa dia telah menemukan tambatan hatinya. Semalaman aku tak bisa tidur membayangkan wanita itu. Pastilah dia wanita pilihan, yang lembut, anggun, kaffah, serta kadar keimanannya sebanding dengan Lek Khudori'ku. Bagaimana mungkin aku bisa menyamainya? Tapi semalam aku menangis, aku takut kehilangan Lek Khudori'ku. Aku merasa akan semakin jauh dengannya, karena sosok Nisa disampingnya. Kubayangkan tak akan ada lagi manja - manja, isik - isik, ndepel - ndepel, huuugs... Nisa akan mencuri perhatiannya dariku.

Aku dengan sepenuh kesadaranku tahu. Bahwa apa yang aku rasakan ini bukanlah rasa yang sekedar rasa seorang wanita kepada lawanjenisnya. Sungguh tak mampu aku membayantkan bermesraan layaknya kekasih. Hal terindah yang kubayangkan bersamanya adalah ketika aku duduk dihadapannya atau disampingnya sambil mendengarkan nasehat - nasehatnya, menerima ilmunya, menikmati tatapannya yang teduh, berdebat kecil, bercerita tentang kesederhanaan. Rasioku kembali bergerak, bukankah dulu aku pernah memberikan solusi untuk kasus semacam ini pada salah satu adikku? Bahwa perasaan ini semata - mata adalah rasa takut kehilangan perhatian. Dan tentunya Waktulah yang akan menjadi penyembuhnya.
Lek Khudori'ku, bilakah waktu - waktu yang seperti dulu akan selalu jadi milikku?

"Semoga malam - malam, setelah berpisah, akan menyatukan kita dalam bayang - bayang rengkuhan itu"

Baca Selengkapnya...

Minggu, 11 Mei 2008

Reunian

Test, akhirnya aku buat blog baru lagi. Setelah sekian lama beristirahat dari kepenatan yang menghimpit. Sekarang memang masih sama saja. Tapi begitu aku melihat blog teman2 yang rajin sekali mengisi jadi iri rasanya bisa menuangkan segala apa yang dirasakan dalam lembar elektronik ini. Mau melanjutkan blog yang dulu aku lupa user id dan passwordnya. Anyway.... WB my self to the cyberworld.


Baca Selengkapnya...

Labels




litle_naoko

    © p e m i m p i. bLog by nin manis Pemimpi 2009

Back to TOP