Kamis, 05 Juni 2008

Cinta Kasih

Kasih itu biru...., redup... namun menghangatkan....

Kata cinta selain mengandung unsur perasaan aktif juga menyatakan tindakan yang aktif. Cinta sama dengan kasih sayang, sehingga jika seseorang mencintai orang lain, maka orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Dalam kehidupan manusia, cinta memegang peranan yang penting, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Begitu pula cinta merupakan pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya dan berpegang teguh pada syariatNya.

Manusia mempunyai banyak lambang tentang cinta. Lambang itu berupa bau bunga, warna / cium tangan. Seperti dikatakan oleh filsuf Islam, Al Kindi:

“Jika bau bunga sedap malam dicampur dengan bau mawar, akan lahir bau baru yang bisa membangkitkan perasaan cinta dan bangga.”

Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata – kata. Ia memiliki daya luar biasa pada diri manusia serta melekat dengan kuat. Cinta dapat sekonyong – konyong muncul dan hilang sama sekali atau terus tumbuh seperti cinta orangtua terhadap anaknya. Cinta dapat dilukiskan seperti memberi bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk menyatakan eksistensi dirinya atau aktualisasi dirinya kepada orang lain.

Perhatian kita secara pribadi terhadap orang – orang yang paling dekat dengan kita mampu membuat kita bermoral. Persahabatan dijalin dalam bentuk pengalaman mungkin karena kesamaan tujuan, profesi dan sebagainya. Inti persahabatan yaitu adanya kesediaan untuk saling berkorban, bukan dalam konteks materi, tapi lebih dari itu, yaitu berupa nilai – nilai kemanusiaan dan seterusnya. Persahabatan juga dapat terjalin karena dalam situasi yang sama dalam konteks hubungan sosial atau pandangan yang sama atau jalan pikiran yang sama dalam menghadapi suatu kehidupan. Persahabatan pun dapat merenggang karena adanya perbedaan dalam berbagai segi (yang merintis persahabatan). Bahkan sampai pada taraf konflik kalau perbedaan segi – segi tersebut sangat tajam.

- Hingga pada satu titik yang tak bisa kita lawan -



Baca Selengkapnya...

Selasa, 03 Juni 2008

Ketika Kita Menjadi Bagian yang Tersisihkan

Setiap orang memiliki irama hidup yang berbeda - beda

Aku merapatkan baju hangat merah marun pemberian calon suamiku. Dengan hati - hati kusibak beberapa tanaman liar yang menyembulkan bunga kuning berkelopak empat yang tumbuh di sisi kanan kiri jalan setapak menuju kali. Mempercepat langkah di area pematang sawah ternyata bukan hal yang mudah. Namun bila itu tak kulakukan, kerumunan pedagang dan pembeli di Pasar Kliwon sana akan segera berakhir.
Perjalanan pagi kemarin menjadi renungan buatku. Betapa kini aku telah mendapati hidup serta menemui manusia - manusia baru. Bukan berarti aku telah melupakan yang lalu. Atau mungkinkah aku yang dilupakan?
Dulu burung - burung berkenan hinggap, berayun di lengkungan daun jagung. Rumah laba - laba menghiasan ruangan di sana - sini. Bukan karena diminta pergi, mungkin karena bosan pada tempat yang sering disinggahi.
Tak mengapa, lengkungan daun jagung akan selalu merindukan lompatan lincah burung - burung kecil diatasnya, sudut - sudut ruangan akan selalu membuka tangannya untuk rumah laba - laba yang membuat kumuh. Bagian - bagian kecil yang tersisihkan itu pada akhirnya hanya terpaku pada rasa pasrah dan rindu.
Dan embun rumput kolonjono menggelitik kakiku memberi semangat baru

-Percayalah! Kebahagiaan adalah seperti mawar yang ditanam. Tidak langsung berbunga begitu ditanam, pasti dia akan tumbuh -




Baca Selengkapnya...

Labels



English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
gOOgle Translate

litle_naoko

    © p e m i m p i. bLog by nin manis Pemimpi 2009

Back to TOP