Sabtu, 23 Mei 2009

J E D A


Lihatlah!
Malam yang sekarang tak mampu lagi memekatkan gelapnya. Bulan tak sanggup menggenapkan purnamanya. Bunga tanpa daya merebakkan wanginya. Embun, riuh kicau burung kutilang, teriakan ayam jantan, tak bisa menyempurnakan pagi-pagi kemarin.
Begitupun aku, lolos penaku dari genggaman untuk mencatatkan beberapa bait saja, tentang rasaku. Letih jemariku meneruskan isi hati. Jenuh pada hati yang menunggu jiwa-jiwa yang sejatinya telah terpaut sejak dulu. Sejak kita, aku dan kamu, mulai mengerti dan memahami di balik susunan kata-kata kita, ada hati yang bicara.
Barangkali kita memang terlalu tinggi untuk rasa yang seperti itu. Hingga untuk mengakui indahnya rembulan pun kita tak mau. Sampai kapan kita harus menepis rasa ini? Aku tak tahu pasti. Pun sebenarnya kita tahu, ada cinta (bahkan rasa itu lebih dari yang dinamakan cinta) yang sulit diterjemahkan, disingkap dengan kata-kata karena tak sanggup menampung kandungan isinya.
Aku ingin menatap wajahmu sekali saja dalam hidupku. Meski nantinya aku akan memungkiri kata-kata itu. Karena seringnya yang kita minta sekali, sekejap, sedetik, tapi ternyata itu tidak membuat dahaga kita terobati.
Baca Selengkapnya...

Labels



English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
gOOgle Translate

litle_naoko

    © p e m i m p i. bLog by nin manis Pemimpi 2009

Back to TOP