Rabu, 22 April 2009

Berubah

Kekuatan bulan sabit... datanglah... Sailor moon! Mau berubah yang seperti Sailor Moon ini atau berubah seperti Ksatria Baja Hitam? Kalau itu nanti, karena berubah yang akan kita bahas disini bukan berubahnya pahlawan-pahlawan kartun seperti mereka.
Ide menulis ini muncul ketika salah seorang preman dari Kabupaten Bantul (disebut yang lengkap biar keren) yang sudah beberapa bulan terakhir ini berteman denganku. So far so good, mengaku sudah insaf, sudah bosen dengan maksiat, tapi... jujur atau tidak wallahu'alam. Aku juga tidak rugi kalau dia bohong, yang kuambil dari dia adalah ilmu, pelajaran. Bukankah semua orang di dunia ini guru?
kembali ke "berubah", senang rasanya ketika melihat seseorang yang tadinya preman, buaya (sekarang teteeeeeeeeeeppp... buaya hehehehhe), menyusahkan keluarga, meresahkan warga (entah kita kenal secara langsung maupun tidak) berubah menjadi
lebih baik.

Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam QS. Adz Dzariyat ayat 50-51:
Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya Aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu. Dan janganlah kamu mengadakan Tuhan yang lain disamping Allah. Sesungguhnya Aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.

Hal ini merupakan sikap taubat seorang hamba, yang menuntutnya untuk memperbaharui diri, kembali menata hidupnya, dan membina kembali hubungan Tuhannya secara lebih baik dan penuh konsekuensi. Sehingga tidak salah apabila aku katakan bahwa setiap orang harus berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Untuk berubah, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa kita cermati (tidak mutlak harus mengikuti sich, karena ini sekedar panduan untuk memudahkan kita) karena semuanya memerlukan proses, maka berubahpun demikian.
1. Niatkan diri untuk berubah
Pernah dengarkan innamal 'amalu bin niat (mudah-mudahan nulisnya bener). Bukankah segala sesuatu itu diawali dengan niat, dengan kemauan. Biarpun banyak jalan menuju Roma, kalau tidak ada kemauan untuk ke Roma ya gak bakalan nyampe Roma. (karena niatnya mo ke Tanah Abang buat beli baju xixixixixi)

2. Cari alasan kuat kenapa kita harus berubah
Yaaa.... gitu dech, pokoknya harus ada alasan kenapa kita harus berubah (idiiiih... maksa) umumnya orang berubah karena ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik dari yang dia jalani sekarang. "masak, ya mau begini-begini terus to mbak..." begitu kata mas-mas yang aku ajak ngobrol waktu beli pulsa dulu.

3. jangan berubah karena orang lain
Ini yang selalu aku tekankan pada orang-orang yang mengenalku. Aku adalah orang yang jarang sekali menyuruh orang untuk berubah. kecuali dia meminta pendapat dariku. Bukan apa-apa, aku tak mau dia berubah karena aku (Idih... GR). Misalnya begini nich, si A adalah seorang pemabuk berat, suatu saat dia berjumpa dengan B. Dengan berjalannya waktu, si B meminta si A untuk merubah tingkah lakunya. Karena rasa cinta A kepada si B, si A pun menuruti kemauan si B. Lambat laun dia mulai berubah. Nah, disinilah letak kesalahan si A. Dia berubah karena keinginan si B. Pada saatnya nanti ketika si B sudah tidak dekat lagi dengannya, maka si A bisa saja kembali pada kebiasaannya yang dulu. (ya.. uhm... itu tergantung orangnya juga sich, tapi sepengetahuanku kebanyakan kasus seperti ini sering terjadi). hehehehe... mudah-mudahan yang baca bisa mengerti maksudku. Ngerti gak ngerti pokoknya kudu ngerti (tuch kaaaaaan... maksa lagi kan...).
Trus karena siapa donk? ya karena Allah Ta'ala lah... berubah karena Dia. untuk siapa? Untuk kebaikan diri kita sendiri. kedengarannya egois ketika aku sebutkan untuk diri kita sendiri. Memang demikian, untuk urusan berubah dari maksiat ke ma'rifat ya kita musti egois dikit. jangan mencintai bunga karena bunga akan layu, jangan mencintai... (lupa, tapi pernah dengar kata-kata bagus kaya' gitu). Nah.. artinya satu-satunya alasan kenapa kita musti berubah ya karena itu, Allah. karena bagaimanapun juga Allah tidak akan pernah meninggalkan kita. kalaupun kita merasa demikian ya... itu karena kita yang menjauhiNya.

4. Berubah dari hal yang terkecil sedikit demi sedikit
merubah suatu kebiasaan yang sudah berlangsung lama memang tidak mudah. misalnya saja merokok, bangun pada jam-jam tertentu, dan sebagaiiiiiiinya. Solusi yang tepat adalah mengubah kebiasaan tersebut sedikit demi sedikit. Kalau sehari kita (eh bukan kita dink), seseorang menghabiskan rokok 2 bungkus yang jumlah keseluruhannya 24 batang. Bisa tuch, dikurangi satu batang. Satu minggu ini dikurangi satuuuuuuuuuuuuu batang aja. Minggu berikutnya ditambah lagi satuuuuuuuuuuuuuu batang. Demikian seterusnya.

5. Jangan berputus asa
Memang tidak mudah sich. Yang namanya teori tetap saja lebih gampang didengarkan daripada dipraktekkan. Tetapi kalau kebiasaan yang buruk saja bisa kita lakukan, pasti kebiasaan yang baik nantinya juga akan lebih mengakar pada diri kita. Betul kaaaaaaaaaan....... iya kaaaaaaaaaaaaaaan............ Ala bisa karena biasa (katanya sich gitu)

OK! selamat berubah! Semoga perubahan yang dilakukan hari ini adalah perubahan yang dapat membuat hidup kita menjadi jauh lebih baik. Amiiin....

Taken from: pikirannya orang yang suka maksa qeqeqeqe....

Tidak ada komentar:

Labels



English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
gOOgle Translate

litle_naoko

    © p e m i m p i. bLog by nin manis Pemimpi 2009

Back to TOP